Ngarang sekali 69

pesta lagi II


Waktu itu hari jumat, aku pulang dari
rumah teman SMA. Biasa, habis
nonton film porno. Soalnya temanku
dirumah sendirian, jadi amanlah buat
nonton-nonton. Sampai di rumah,suasananya sepi. Aku kira keluargaku pergi semua. 
Baru saja aku maumencari kunci pintu, kakakperempuanku Dia, 20 tahun,
membukakan pintu.
"Ngga kuliah to Mbak?" tanyaku.
"Ngga, ada temenku tuh yang datang."
jawab Kak Dia santai.
Waktu aku masuk ke ruang tamu,kulihat teman kakakku, Angie, sedang
nonton TV. Aku nggak tahu film apaitu. Aku masuk kamar buat ganti baju.
Saat itu aku ngga bayangin yangngeres-ngeres. Pada saat aku keluar
dari kamarku, Agnes menyapaku.
"Eh, son, filmmu ini bagus lho!"
"Eh, film apa emang?" tanyaku kaget.
"Ini, masa sama punya sendiri ngga
tahu."
Karena memang bingung, aku dekati
Angie, mau tahu film yang dia
maksud.
"Eh.. ini ya?" jawabku kaget setengah
mati. Soalnya film yang sedang diatonton adalah film porno yang
kupinjam dari temanku seminggu yang
lalu. Astaga, pikirku, aku lupa
mengembalikan.
"Kak.. kok bisa tahu, darimana ya?"
jawabku agak malu.
"Tadi kakakmu ngambil dari kamarmu,
emang kalian belum pernah nonton
bareng ya?" jawab Angie.
"Ya.. belum sih, aku cuma pinjem
bentar dari temen?" kataku.
Tiba-tiba kakakku muncul. Angie
bertanya kepada kakakku, "Dari mana,
Dia?"
"Ini beli jus di warung."
Angie terus bertanya kepada kakakku,
"Dia, adikmu ini mbok diajak nonton
sekalian, biar bisa dipraktekin.. haha.."
Aku kaget mendengar pertanyaan
Angie. Langsung pikiranku mulai
ngeres.
"Wah, ini sih kesempatan gue," pikirku.
"Ngapain Son? Nyengir-nyengir
sendiri, mulai ngeres tuh pikiranmu,
ngga apa ding. Kan udah gede. Kamu
sudah pernah ngeseks kan Son?" tanya
Angie menggoda.
"Wah, jangan sampai hilang nih
kesempatan," pikirku.
"Eh, belum sih, tapi emang pingin,
he..he."
"Kalo gitu sini Son, mumpung ada kita
berdua." goda Angie.
Kakakku hanya senyum-senyum
melihat aku. Wah, Mbak Dia ternyata
nafsu juga nih.
"Ya deh, tapi entar Mbak, jadi kebelet
kencing nih."
"Wah, udah ngaceng tuh punyamu,
Son. Eh, Mbak Angie ikut ya? Kita
mulai di kamar mandi aja ya?"
"Eh Dia, entar ya, gue pinjem adikmu."
kata Angie yang sudah bernafsu.
"Ha.. ayo deh," jawabku.
Begitu aku mau kencing, Angie
langsung mengelus burungku dari
belakang. Wah asyik nih pikirku. Angie hanya diam sambil mengelus burungku
yang sudah keluar air kencing.
"Sini aku bersihin."
Aku sih mau aja. Angie langsung
jongkok di depanku dan menjilat kepala
burungku sekalian dikulum-kulum
sampai masuk ke mulutnya. Kupegangi
kepala Angie dan kugerakkan
kepalanya ke kanan-kiri. Kemudian dia
berdiri dan langsung mencium bibirku
dengan semangat. Lidahnya dimainkan
di mulutku, aku pun mengikuti
permainannya saja. Tanganku mulai
kugerakkan ke buah dadanya yang
montok. Aku putar-putar tanganku dan
kudorong-dorong susunya.
Angie mendesih pelan, "Ahh.."
Kubuka bajunya sampai lepas dan
kelihatan susunya yang dibungkus BH
putih. Kualihkan mulutku ke sekitar
susunya. Kucium-cium dan kemudian
kulepas BH-nya.
"Wah, putingnya besar nih pikirku."
Aku langsung mengulum putingnya
dengan lembut dan tangan kiriku
menggosok-gosok susunya yang satu
lagi.
"Ah.. Teruss.. Son," rintih Agnes sambil
tangannya terus memainkan burungku.
Setelah agak lama kumainkan
susunya, aku berjongkok mau membuka
celana jeansnya.
Tiba-tiba Mbak Dia muncul dan
ngomong, "Eh, diterusin di kamarku
yok, TV-nya udah kupindah ke sana.
Masak aku cuma liat doank."
"I..ya deh, yuk Son kita pindah..
Aaah.." jawab Angie dengan gelinya
karena tanganku mengenai lubang
kemaluannya.
Setelah selesai kulepas celana Angie
dan tentu saja aku sudah telanjang,
kugendong Angie di depanku dengan
lidahku memainkan putingnya.
Angie mendesah, "Ahh..ah..ehh."
Kubaringkan di ranjang kakakku dan
kulihat kakakku sudah melepas
bajunya. Kudatangi Mbak Dia. Angie
hanya diam saja dengan tangannya
menggosok-gosok lubang kemaluannya
sendiri. Langsung kucium mulut Mbak
Dia dan kumainkan susunya dengan
gerakkan memutar dan meremas.
"Ehh.. Srrp," suara kakakku dengan
mulut kami masih berciuman.
Tangan kakakku yang satu memegang
pantatku dan yang satunya memegang
burungku yang semakin besar saja
rasanya. Lalu kuangkat kedua kaki
kakakku dan kubaringkan pelan di
ranjang. Dengan posisi aku di atas,
kedua kaki kakakku melingkar di
pinggangku, dan kugoyangkan
pinggulku biar burungku bergesekkan
dengan lubang kemaluannya. Lalu
kuarahkan mulutku ke lubang kemaluan
kakakku dan kujilat-jilat, kemudian
kumasukkan lidahku ke dalam lubang
kemaluannya. Sementara itu tanganku
bergerilya di atas susunya, kuremas-
remas.
"Ah.. Ayo teruss.. shh.." rintih kakakku.
Kemudian Angie berdiri dengan lubang
kemaluannya mengarah di mulut Mbak
Dia dan menggoyangkan pantatnya di
kepala Kak Dia. Kakakku pun langsung
menjilat-jilat lubang kemaluan Angie
dengan semangat. Suara rintihan
mereka membuatku semakin nafsu. Dan
langsung kuarahkan burungku ke dalam
lubang kemaluan kakak. Kaki kirinya
kuangkat dan ku desak burungku untuk
masuk ke lubang kemaluannya.
Kugerakkan maju mundur dan kadang
memutar sampai burungku basah oleh
lendir dari lubang kemaluan kakakku.
"Crp.. crep.. slokk.." suara gesekan
burungku dengan lembut.
"Emm.. ahh.. Terus Sonnn."
Semakin cepat ku dorong pantat dan
tiba-tiba kurasakan burungku menegang
keras dan kurasakan air maniku keluar
deras di dalam lubang lubang kemaluan
kakakku.
"Ahh.. ahh.. uhh!" desahku.
"Uhh.. ehha.." jerit kakakku yang juga
mencapai orgasme.
Selama orgasme kutekan pantatku
sampai burungku paling dalam dan
kugerakkan maju mundur dan memutar.
Kudiamkan beberapa saat di dalam
karena burungku berkurang
ketegangannya. Setelah kembali tegak
kukeluarkan dan aku berdiri menuju ke
Angie yang masih mengerang keasyikan
karena lubang kemaluannya masih
dikulum mulut kakakku. Dengan posisi
kakakku telentang, Angie tetap
menggerakkan pantatnya di kepala
Mbak Dia,
aku pegang kepala Angie dan
kuarahkan mulutnya ke burungku yang
masih basah. Angie langsung mengocok
burungku dengan tangannya dan
mengulum kepala burungku. Aku
merasakan tegangan yang tinggi saat
kugerakkan burungku maju mundur ke
mulut Angie, sampai Angie kadang-
kadang agak tersendak karena
burungku masuk sangat dalam.
Begitu aku merasa mau orgasme,
kupegangi kepala Angie, kugerakkan
dengan agak cepat dan tangan Angie
pun mendorong pantatku ke depan.
"Creet.. creett.. cprott," suara air
maniku yang memuncrat ke dalam
mulut Angie. Aku mendesah dengan
agak keras. Dan kulihat Angie dengan
susah payah berusaha menelan seluruh
pejuhku agar jangan sampai tumpah ke
ranjang.
"Hukk..uhuk." kudengar Angie
terbatuk-batuk karena kesulitan
menelan pejuhku.
"Haa.haa.haa, Enak ya Mbak
rasanya?" tanyaku menggoda.
"Seperti ..emm" jawabnya.
Kemudian dia memegangi burungku
yang kembali melemah agar tegak
kembali sambil di kocok-kocok.
Ah..enak sekali rasanya pikirku dan
aku melirik ke arah film porno yang
sampai ke adegan di mana si cewek
menungging dan yang cowok
memasukkan burungnya dari belakang.
"Eh.. Mbak seperti itu ya posisinya?"
pintaku.
"Oke deh," jawab Angie.
Nah sekarang giliran kamu, Angie,pikirku. Saat aku berusaha
memasukkan burungku ke lubang
kemaluannya lewat bawah, Mbak Dia
berdiri dengan kedua kakinya di antara
punggung Angie. Aku dan Mbak Dia berciuman dengan memainkan lidah di
mulutku, kadang menjilat bibirku,
sementara tanganku masih memegangi
pinggang Angie untuk mendorong
burungku. Angie dengan gerakan maju mundurnya membuat aku keenakkan.
Angie mendesah cepat dan keringat
kami bertiga semakin banyak.
Kemudian kuarahkan tanganku ke buah
dada Angie yang menggantung karena
posisinya yang nungging. Kuremas-
remas dan kugerakkan ke banyak arah.
Sementara pinggangku terus memompa
agar burungku terus keluar masuk ke
lubang kemaluannya. Ciumanku dengan
Mbak Dia semakin seru dan penuh
nafsu. Sesekali kuarahkan tanganku ke
buah dada kakakku yang ukurannya
hampir sama besarnya dengan punya
Angie. Tibalah saatnya aku orgasme
ketiga kalinya. Dengan segera
tanganku memegang pinggang Angie
dan kudorong pantatku dengan cepat.

"Crepp..creep.." suara selangkanganku
berbenturan dengan pinggiran lubang
kemaluannya.
Dan, "Crut.." air maniku memuncrat
derasnya di dalam lubang kemaluan
Angie.
Kami berdua mendesah keras karena
Angie pun mencapai orgasme. Cukup
lama aku merasa orgasme sehingga
kutekan pantatku ke depan dan
kugerakkan burungku yang ada di dalam lubang kemaluannya.
Setelah beberapa saat kukeluarkan burungku yang basah dan Mbak Dia
pun dengan spontan memegang burungku dan menjilati bekas air
maniku yang bercampur dengan lendir
lubang kemaluan Angie.
Kami pun beristirahat dengan tiduran  telanjang tanpa satu helai pakaian.
Aku di tengah dan mereka disampingku. Tanganku masing-masing
memegang buah dada Mbak Dia danAngie sementara entah tangan siapa
memegangi burungku yang mulaibergerak-gerak lagi.
T A M A T

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top